Tabloid Bola-Selasa, 8 April 2008
Sinergi antara Persebaya dengan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) serta
Indonesia Sports Watch (ISW) untuk menuntut segera digelarnya Munaslub
PSSI mulai mendapat sambutan dari sejumlah tim, pengcab, dan tokoh
sepakbola di Jatim.
Bahkan Ketua Umum Persebaya, Saleh Ismail Mukadar, mengaku upayanya
mendesak PSSI segera mengganti Ketua Umum PSSI Nurdin Halid melalui
mekanisme munaslub sudah mendapat respons positif dari beberapa orang
di lingkar dalam kepengurusan. ÒSaya sudah bicarakan semua. Mereka
bisa mengerti maksud baik saya," ujar Saleh.
Rencananya Saleh, akan mengundang beberapa pengurus tim plus pengcab
dan tokoh sepakbola untuk berdiskusi sekaligus mencari solusi atas
masalah tersebut pada 17 Mei di Surabaya. "Kami belum akan melakukan
aksi konkret. Mungkin dari pembicaraan itu kami temukan cara terbaik
guna menyelesaikan masalah tersebut,Ó tuturnya.
Saleh meminta Nurdin dengan legowo bersedia melepaskan jabatan ketua
umum tanpa harus ada gerakan besar dari arus bawah. ÒKita semua kan
ingin sepakbola Tanah Air selamat dan maju. Saya yakin tanpa kesadaran
Nurdin, kita tak tahu bagaimana sepakbola kita ke depan. Apalagi jika
FIFA benar-benar membekukan PSSI,Ó tambah Saleh.
Gerakan Saleh tak hanya berhenti di situ. Ia akan kembali menggalang
kekuatan untuk mendorong terjadinya munaslub. Rencananya penggalangan
kekuatan tersebut dilakukan setelah pertemuan pertama.
Sebut Calon
Jumlah pengcab dan klub di Jatim sangat banyak dan signifikan. Saya
rasa jika Jatim bergerak, akan banyak klub dan pengcab yang akan
mengikuti kami, ujarnya.
Ia juga tak peduli jika langkahnya tak mendapat dukungan dari Pengda
PSSI Jatim. Pasalnya ia tak butuh sokongan jika memang pengda tak
merespons.
Langkah nyata Persebaya menuntut digelar munaslub mendapat dukungan
dari klub-klub yang mulai gerah dengan sikap ngotot pengurus PSSI
mempertahankan Nurdin sebagai orang nomor satu.
Persib salah satunya. "Munaslub harus secepatnya dilaksanakan.
Mestinya tanpa didesak pun PSSI sudah menyadari bahwa permasalahan
yang terjadi di tubuh PSSI hanya bisa diselesaikan lewat munaslub,"
papar Edi Siswadi, Ketua Harian Persib.
AREMA bahkan dengan berani menyebut nama-nama kandindat yang mereka
nilai layak menggantikan Puang: Nirwan D. Bakrie (Wakil Ketua PSSI),
Rachmad Gobel (mantan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia), serta
Erwin Soejono (eks Kasum TNI).
"Mereka punya karakteristik sebagai pemimpin yang baik," ujar Darjoto
Setiawan, Pembina Yayasan Arema. "Kalau sudah memang ada nama calon,
ayo kita maju bersama. Toh dalam raparnas di Bali lalu kesimpulannya
sudah jelas bahwa akan ada munaslub untuk mengesahkan pedoman dasar,"
timpal Sugeng Rahayu, pengurus Pengda PSSI Sumut.
(Yosia/Rizal/ Indra/Marwis)
PEDOMAN DASAR
------------ --------- --------- --
Pasal 10 (Munaslub)
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PSSI diselenggarakan apabila:
a. Atas permintaan tertulis oleh sekurang–kurangnya 2/3 (dua pertiga)
Pengurus Daerah dan 2/3 (dua pertiga) anggota.
b. Atas permintaan Pengurus Pusat PSSI melalui Rapat Pleno Pengurus.
3. Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) diselenggarakan
selambat–lambatnya 60 hari (enam puluh) hari sejak penerimaan
permintaan tertulis.
SEBAGIAN BELUM TERIMA
Pekan lalu Ketua Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) dan Indonesian Sports
Watch (ISW), Yusuf Rizal, menyebut telah mengirim permohonan Munaslub
PSSI ke klub, pengda, maupun pengcab ke seluruh penjuru Tanah Air.
Namun, pada kenyataannya sebagian pihak mengaku belum menerima surat
tersebut.
"Sampai hari ini kami belum menerima surat semacam itu," ujar Yan
Bayo, pengurus PSDS.
Pernyatan serupa juga terlontar dari Persmin. "Kami belum tahu soal
itu. Belum ada formulir ISW yang datang ke Persmin untuk meminta
dilaksanakan munaslub," kata Max Mantiri, Wakil Ketua Umum Persmin.
Menurut keduanya, seharusnya LIRA/ISW berkoordinasi terlebih dahulu
saat hendak mengirimkan surat itu, sehingga surat tersebut tidak
sampai ke alamat yang salah atau diselewengkan pihak-pihak yang tak
menginginkan perubahan.
"Kalau ditelepon kapan mereka mau mengirimkan surat, kami jadi tahu
dan segera menanggapi. Pada dasanya kami setuju dengan ajakan mereka,"
tambah Endang, Sekum Pengcab PSSI Kabupaten Bandung.
LIRA/ISW telah menyiapkan nomor hotline (021) 70809494 yang bisa
dihubungi klub, pengda, maupun pengcab. "Kami akan terus menjalin
komunikasi untuk memastikan surat itu tersebar," papar Lilianto
Apriadi, Sekum ISW.
Namun, oleh sebagian kalangan, tanpa harus menunggu pergerakan
organisasi kemasyarakatan pun, pihak-pihak yang sesuai dengan pedoman
dasar mempunyai hak untuk mengajukan permohonan munaslub seharusnya
dengan kesadaran hati mengirimkan pernyataan sikap mereka ke PSSI.
"Tanpa disuruh-suruh pun, sebenarnya klub, pengda, serta pengcab yang
peduli pada masa depan sepakbola Tanah Air dapat mengirimkan surat
permintaan munaslub ke PSSI," sentil Danang Ismartani, ketua kelompok
suporter The Jakmania.
Kesadaran itu pula yang membuat Persib segera mengirimkan pernyataan
secara tertulis untuk meminta digelar munaslub, tanpa perlu menunggu
formulir yang dikirimkan LIRA/ISW. "Yang pasti saat ini seluruh
anggota harus bersatu untuk mendesak PSSI melakukan perubahan," tambah
Edi. (yos/wis/kim/ buk)